Mohammed Saleh Benten, Menteri Urusan Haji Arab Saudi yang keturunan Banten
Oleh: Mansyur Alkatiri
Banyak yang tidak tahu bahwa di Arab Saudi banyak warganya yang keturunan Indonesia, tepatnya keturunan Jawa, Banten, Madura, Sumatera Barat, Aceh, Palembang, Indragiri, Bugis, Makassar, Mandar, dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Mereka umumnya tinggal di wilayah Hejaz, yaitu Mekkah, Madinah dan Jeddah.
Mereka berprofesi sebagai pendidik di banyak bidang, ulama dan imam, pejabat pemerintahan, pejabat dan anggota polisi-tentara, dokter, pengusaha, wartawan, pesepakbola dan olahraga lainnya, dan lain-lain.
Mereka umumnya saat ini keturunan kedua sampai ke lima dari warga Nusantara yang hijrah ke Hejaz di abad 19 dan awal 20, yang umumnya menuntut ilmu Islam dan menjadi ulama/imam di sana.
Mereka ini warga negara Arab Saudi, orang Saudi, yang hak-haknya sama dengan orang Arab Saudi lainnya yang etnik Arab murni. Sebagai WN Saudi, hak-hak mereka di Saudi juga lebih utama dibanding orang-orang Arab yang bukan WN Saudi.
Salah satu dari mereka saat ini menjadi menteri di kabinet Raja Salman bin Abdul Aziz. Ia adalah Dr. Mohammed Saleh bin Taher Benten, yang menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah sejak 9 Mei 2016. Ia ikut mendampingi Raja Salman dalam kunjungannya ke Indonesia, dan posisinya sangat penting dalam hubungan Arab-Saudi-Indonesia. Ia akan menandatangani beberapa Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Agama RI dalam soal haji dan umrah.
Mohammed Saleh adalah ahli di bidang IT. Ia meraih gelar doktor di bidang Teknik Komputer dari University of Colorado Boulder di tahun 1989. Ia sebelumnya menjabat asisten dan deputi menteri haji. Semasa menjabat deputi kementerian ini, Arab Saudi menerapkan sistem e-Hajj dengan Indonesia menjadi pilot projectnya. Mungkin karena kepakarannya di bidang IT ini, ia ditunjuk oleh Raja Salman untuk membawa kementerian ini menerapkan sisten e-Hajj penuh.
Ia pernah menjabat CEO Saudi Post dan banyak menulis jurnal ilmiah global maupun tingkat universitas di Saudi. Lebih dari 100 penelitian ilmiahnya telah dipublikasikan.
Pendidikan:
– S1 Teknik Elektro Universitas Raja Fahd untuk Perminyakan dan Mineral (1399 H)
– S2 Tekn ik Elektro Universitas Raja Fahd untuk Perminyakan dan Mineral (1402 H)
– S3 Teknik Komputer Universitas Colorado Boulder (1989)
Karier:
– Research Associate di Universitas Colorado Boulder (1987-1989)
– Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik Universitas Raja Fahd untuk Perminyakan dan Mineral (September 1990-September 1996)
– Deputi Menteri Haji (Januari 1996-Juni 2004)
– CEO Saudi Post (Juni 2004-Mei 2016)
Penghargaan:
– Manager Teknik terbaik se-Timur Tengah (2002)
– CEO terbaik se-Timur Tengah tahun (2008)
BACA JUGA:
Madu Arab dan Proklamasi RI
Faradj Martak Hadiahkan Rumah Proklamasi untuk Bung Karno
Husein Mutahar Penyelamat Bendera Pusaka
Alkhamdullilah….tulisan yang sangat edukatif, ternyata kita bangsa yang tidak dianggap remeh oleh bangsa lain.
[…] dipilih dari anak atau cucu Abdul Aziz bin Saud yang “paling mampu”. Abdul Aziz adalah pendiri Arab Saudi pada […]