Membantai Pendekar HAM
Oleh: Mansyur Alkatiri
Majalah UMMAT Thn. I No. 23, 13 Mei 1996 / 25 Zulhijjah 1416 H
Tentara India semakin brutal di Kashmir. Tokoh HAM Kashmir pun dibunuhnya.
Ketika konperensi PBB mengenai hak-hak asasi manusia berlangsung selama enam minggu (18 Maret – 30 April) di Genewa (Swiss), ada satu orang berhalangan hadir. Bukan disebabkan ia tak berniat turut serta. Bukan pula karena kesulitan visa atau transportasi. Ia mustahil bisa hadir karena tubuhnya sudah terbungkus dalam sebuah karung goni dengan sebuah lobang di kepalanya dan dua matanya tercungkil: mati.
Ia adalah Jalil Andrabi (42), ketua Jammu and Kashmir Commission of Jurist. Tubuhnya ditarik dari sungai Jhelum dekat Rajbagh di ibukota Kashmir, Srinagar, 27 Maret lalu. Ia anggota Jammu and Kashmir Liberation Front (JKLF).
Ketika jasadnya diantar ke pemakaman melalui jalan-jalan di Srinagar, polisi menembaki kumpulan pengiring itu guna membubarkannya dan merebut jenazah Andrabi. Semua urusan berhenti sementara Kashmir Bar Association mengajukan hak untuk diperiksa di muka hakim agar diadakan pemeriksaan mayat oleh kelompok dokter independen.
Jalil Andrabi diculik pada 9 Maret setelah mobilnya dihentikan kira-kira satu kilometer dari rumahnya. Isterinya, Rifat, satu mobil dengannya. “Anggota-anggota Rashtriya Rifles, menghentikan kami dekat Barzala, di luar kota Srinagar”, kata Rifat. Pasukan ini dibentuk khusus untuk menghantam perjuangan kemerdekaan Kashmir. “Tentara-tentara itu datang bersama para pengkhianat. Mereka membunuhnya,” tambahnya.
Pemerintah dan pihak keamanan India seperti biasa membantah menculik dan membunuh Andrabi. Namun laporan rutin Amnesti International dan Human Rights Watch Asia memberi banyak bukti kebrutalan pasukan India di Kashmir. Sejak kebangkitan perlawanan Kashmir pada 1989, sudah 50.000 orang tewas, kebanyakan warga sipil, akibat kebrutalan tentara India.
Andrabi mulai membongkar kekejaman ini dalam forum internasional. Tahun lalu, dalam arena konperensi PBB mengenai hak-hak asasi manusia ia menyuarakan masalah ini. Dan tahun ini ia direncanakan hadir pula. Ia juga diwawancara Voice of America (VOA) dan Associated Press Television, Februari lalu, dengan materi sama.* (MA)
BACA JUGA:
Islam di Polandia
Siapa Berkomplot Penjarakan Omar Abdel Rahman
Erbakan, Sang Penentang Kemalisme
[…] JUGA: India Bunuh Tokoh HAM Kashmir Islam di Polandia Pemurtadan Gaya […]
[…] dekatnya dengan Rusia dan India, Iran dinilai kurang keras bersikap dalam masalah Chechnya dan Kashmir. Lalu, untuk memperlancar hubungan dagangnya dengan masyarakat Eropa, sikap Iran cenderung melunak […]
[…] Ledakan besar itu menewaskan 6 orang dan melukai 17 lainnya. Tak kurang, 26 rumah di sekitar lokasi ikut hancur, kata Ghulam Ahmed Bhatt, seorang petugas polisi. Anantnag terletak 45 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Srinagar. […]