Bila dua negara sama-sama merasa dikucilkan oleh kekuatan besar, yang muncul adalah rasa senasib dan sepenanggungan. Itulah yang terjadi antara negara mungil Afrika Barat, Gambia, dan Libya. Gambia menyatakan berpihak kepada Libya soal sanksi-sanksi PBB dalam kasus Lockerbie. Sebaliknya, Libya siap memberikan bantuan bahan makanan dan pinjaman bebas bunga buat Gambia.

Kedua negara Afrika ini membuat pernyataan bersama, Rabu (26/7), mengenai upaya memperkuat kerja sama. Pernyataan itu di antaranya menyebut “solidaritas Gambia terhadap Libya dalam menghadapi ketidakadilan sanksi-sanksi yang dijatuhkan DK PBB.”

Libya menyumbang tepung dan beras senilai US$ 3 juta dan memberi pinjaman bebas bunga senilai US$ 1 juta untuk Gambia. Kedua negara juga akan membentuk suatu komite ekonomi dan komite teknik dan budaya. Serangkaian kerja sama di bidang ekonomi telah disiapkan, termasuk pembentukan bank komersial bersama.

Libya dijatuhi sanksi ekonomi oleh PBB karena tak bersedia menyerahkan warganya yang dituduh meledakkan pesawat Lockerbie pada 1988. Sedangkan Gambia menghadapi pemotongan bantuan dari negara-negara Barat sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Sir Dawda pada 22 Juli 1994.* (MA)

Sumber: Majalah UMMAT Tahun I No. 4, 21 Agustus 1995 / 24 Rabiul Awal 1416 H

BACA JUGA:
Sandiwara Damai PBB di Bosnia
Rekonsiliasi Tersandung di Aljazair
Tentara Tutsi Bantai Muslim di Burundi

By mansyur

One thought on “Gambia-Libya Bahu Membahu”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *