Sebuah laporan yang bulan lalu dikeluarkan organisasi pembela kebebasan di dunia Islam, yang bermarkas di London, Liberty, menyebut adanya gelombang penangkapan besar-besaran di kalangan para aktivis gerakan Islam di Libya. Penangkapan itu berlangsung setelah terjadinya rangkaian bentrok senjata antara pihak keamanan dan sekelompok pemuda di beberapa tempat.
Bentrokan berawal di sebuah perkampungan miskin di pinggiran kota Benghazi. Lalu berkembang menjadi semacam perang terbuka di distrik Faakah, pinggiran Benghazi. Sejumlah besar tentara pemerintah mengepung para pemuda di daerah persawahan. Hujan peluru dan mortir antara kedua belah pihak sempat berlangsung selama lebih lima jam.
Bentrokan serupa juga terjadi di kota Tobruk, Beida, dan Derna, yang seluruhnya terletak di bagian utara Libya.
Kendati tidak disebutkan jumlah korban jiwa dan materi, laporan itu menyatakan bahwa kebangkitan Islam di negeri Ghadafi itu tak bisa dibendung lagi. Khususnya setelah kembalinya para mujahidin asal Libya dari kancah perang Afghanistan.* (MA)
Majalah UMMAT Tahun I No. 4, 21 Agustus 1995 / 24 Rabiul Awal 1416 H
BACA JUGA:
Gambia-Libya Bahu Membahu
Sandiwara Damai PBB di Bosnia
Strategi Kotor Yahudi di Jerusalem