Misteri Kematian Kelkal

Oleh: Mansyur Alkatiri

Majalah UMMAT Thn. I No. 10; 13 November 1995 / 20 Jumadil Akhir 1416 H

Meski sudah tersungkur, Khaled Kelkal tetap dibunuh keamanan Perancis. Upaya untuk menutupi dalang pengeboman di Paris?

Lima orang Muslim Afrika Utara, yang dituduh terlibat aksi terorisme, akhirnya dibebaskan oleh pengadilan Belgia awal bulan ini. Sementara delapan rekannya tetap dijatuhi hukuman. Tetapi, di Perancis, kini banyak orang bertanya-tanya, mengapa Khaled Kelkal, tertuduh utama kasus pengeboman di Paris, tak pernah muncul di pengadilan.

Khalid Kelkal (24), memang tak bisa lagi tampil di pengadilan untuk membuka kasus “terorisme” terbesar di Perancis selama dekade ini. Ia telah tewas, ditembak mati oleh seorang anggota pasukan keamanan Perancis di sebelah tenggara kota Lyons, 29 September lalu. Kelkal dibunuh ketika sedang menunggu bis di halte. Menurut sumber resmi Paris, Kelkal menembak lebih dulu ke arah anggota keamanan yang lalu balik menembaknya dengan alasan untuk “membela diri”.

Pembunuhan itu tak bisa diterima oleh kaum muslimin imigran yang mendiami distrik Vaulx-en-Velin, pinggiran kota Lyons, kampung halaman Kelkal. Kerusuhan meledak selama tiga hari, memprotes pembunuhan itu yang menurut mereka dilakukan guna menutup fakta, “siapa sebenarnya dalang aksi terorisme di Perancis akhir-akhir ini”.


Kalangan ahli di Perancis juga mempertanyakan pembunuhan ini. Kenapa Kelkal tak diusahakan ditangkap hidup-hidup hingga bisa bicara bebas di pengadilan nantinya? Padahal, sebelum dihabisi nyawanya, Kelkal sebetulnya sudah tersungkur di jalan karena luka parah akibat peluru pasukan keamanan yang menembus tubuhnya. Ia tak bisa lagi lari, apalagi melawan.

Jean-Claude Bouvier, sekretaris jendral Persatuan Hakim Perancis, pun merasa heran. “Bagaimana mungkin ini,” katanya seperti dikutip oleh harian Dawn, terbitan Pakistan. “Di saat buronan sudah berhasil diketahui pasti, dilokalisasi dan disudutkan, keamanan ternyata tak bisa menangkapnya. Padahal orang itu sudah terluka dan jatuh ke tanah,” tambah Bouvier keheranan.

Khaled Kelkal adalah buronan utama Perancis. Keamanan telah melancarkan operasi besar-besaran untuk memburunya. Sidik jarinya ditemukan dalam aksi pengeboman stasiun kereta api Agustus lalu. Juga dituduh tersangkut dalam enam aksi pemboman di Paris oleh Kelompok Islam Bersenjata (GIA) Aljazair, yang menewaskan tujuh orang dan melukai lebih dari 100 orang sejak 25 Juli. Polisi juga menganggapnya sebagai pembunuh Imam Abdelbaki Sahraoui, pendiri partai oposisi Islam Aljazair, FIS, di Paris, Juli lalu. Sekitar 170.000 kopi fotonya disebarkan ke seantero Perancis untuk menangkapnya, hidup atau mati. Suatu waktu, pernah 700 orang polisi memburunya di perbukitan sekitar Lyons.

“Rakyat sekarang heran, apakah tujuan pemerintah memang untuk membunuh Kelkal,” kata Lahaj Thami Breze, presiden Union of Islamic Organizations di Perancis. “Ini cara untuk mengaburkan siapa sebenarnya pelaku pengeboman tersebut,” tambahnya.

Moulud Aounit, tokoh antirasisme Perancis, juga mempertanyakan pembunuhan itu. “Kematiannya telah meninggalkan beberapa pertanyaan yang tak bisa dijawab, yaitu: untuk siapa Kelkal bekerja; betulkah seluruh aksi pengeboman itu dilakukan oleh GIA atau dimanipulasi oleh intelijen Aljazair; apakah memang hanya ada satu kelompok pengeboman?” Sayang, Khaled Kelkal tak diberi kesempatan untuk menjelaskannya.
(MA)

BACA JUGA:
Eritrea Mengancam Sudan
Giliran Ikhwanul Muslimin Disikat Mubarak
MUSLIM AS: Dirampas dan Dimurtadkan

By mansyur

2 thoughts on “Misteri Kematian Khalid Kelkal oleh Aparat Perancis”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *