Dari: Majalah UMMAT Tahun II No. 02, 22 Juli 1996 / 6 Rabiul Awal 1417 H
Tak seperti biasanya, Zinedin Yazid Zidane tampil kurang meyakinkan dalam semi final Piala Eropa lalu. Akibatnya, Perancis tumbang di tangan Republik Ceko. Sebagai play maker, baik buruk permainan Zidane amat mempengaruhi penampilan tim-nya. “Jika Zidane bermain baik, tim Perancis otomatis akan bermain baik,” ujar Youri Djorkaeff, striker Les Blues, sehari sebelum pertandingan itu dimulai.
Zidane, anak imigran asal Aljazair, lahir di Marseille, 24 tahun lalu. Tapi kini ia pujaan masyarakat kota Bordeuax. Ia berhasil membawa Bordeaux ke final Piala UEFA tahun ini, prestasi terbesar yang pernah diraih klub ini. “Zidane adalah roh Bordeaux”, tulis majalah Jerman, Kicker.
Zidane juga pengatur serangan terbaik di Perancis saat ini. “Bola seperti hidup bila berada di kakinya,” ujar mantan pemain nasional Perancis Jean Varraud pada World Soccer. Kepiawaiannya itu membuat Zidane terpilih sebagai Pemain Terbaik Perancis 1996. Dalam musim kompetisi mendatang, Zidane bakal berlaga di Liga Italia, memakai kostum klub Juventus, juara Piala Champions tahun ini.
Tapi prestasi besar tak mengubah perangai Zidane. Ia tetap ramah dan rendah hati. Ia merasa belum apa-apa. “Saya ingin seperti idola saya, Platini,” katanya. Michel Platini, pemain terbaik yang pernah dimiliki Perancis, semakin melambung prestasinya setelah berkiprah di Juventus. Kini Zidane ada di Juventus. Mampukah ia menyamai prestasi idolanya?* (Mansyur Alkatiri)
BACA JUGA:
Hakeem Olajuwon, Ustadz Rockets Siap Meluncur
Protes ‘Pendudukan’ AS di Saudi dengan Bom Truk
Yasser Arafat, Sepuluh Menit untuk Zahwa