Majalah UMMAT Thn. I No. 07, 2 Oktober 1995 / 7 Jumadil Awal 1416 H

ISTANA PRESIDEN DI GROZNY, CHECHNYA. Hancur oleh serangan agresor Rusia

Rakyat Chechnya merayakan ulang tahun keempat deklarasi kemerdekaannya dari Rusia pada Rabu (6/9). Sekitar 6.000 warga Chechnya berkumpul di lapangan istana kepresidenan di Grozny yang telah porak-poranda akibat perang. Mereka meneriakkan yel-yel anti-Rusia sambil mengibarkan bendera berwarna hijau-putih-merah.

Pemerintah Rusia berusaha meredam aksi unjuk rasa itu dengan memberlakukan pengawasan ketat di jalan-jalan kota. Sementara itu, komandan militer Chechnya, Aslan Maskhadov, berusaha menenangkan para demonstran dengan mengatakan bahwa perundingan dengan Rusia telah mengakhiri perang, demikian kantor berita Interfax.

Pemerintah Rusia dan Chechnya setuju diadakan aksi demonstrasi untuk memperingati warga Chechnya yang jadi korban dalam kebijakan deportasi Stalin pada 1944 ke Asia Tengah. Namun warga Chechnya hanya ikut sebentar sebelum bergerak ke lapangan utama. Mereka memperlihatkan foto-foto Dudayev dan Shamil Basayev, komandan gerilyawan Chechnya yang memaksa pihak Rusia berunding, dengan menyandera 1.000 orang di kota Budennovsk Juni lalu.

“Ini hari peringatan kemerdekaan kami. Kami takkan pernah lua akan apa yang telah terjadi di sini. Saya yakin, dalam tempo satu tahun tak satu pun serdadu Rusia pun masih ada di sini,” kata Zelimkhan Zubarayev (43), pekerja pertanian dari kawasan Shali selatan.* Mansyur Alkatiri (Sumber: AFP

BACA JUGA:
KASHMIR: Jerit Jihad di Kaki Himalaya
Tekad Merdeka Muslim Abkhazia
Sandiwara Damai PBB di Bosnia 

By mansyur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *