Polisi Palestina menahan 20 anggota HAMAS setelah kelompok itu menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di dekat Tel Aviv, Senin (24/7). Polisi Israel, Selasa (25/7), mengeluarkan foto pengebom bunuh diri itu, namun jati dirinya belum diketahui. Menurut radio Israel, penyerang adalah anggota keluarga Al-Najar di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza. Keluarga Al-Najar membantahnya.
Perundingan PLO-Israel mengenai perluasan pemerintahan Palestina di Tepi Barat terhenti akibat peristiwa yang menewaskan enam orang Israel itu.
Sehari setelah penangkapan aktivis HAMAS itu, juru runding PLO, Ahmed Korei, Rabu (26/7), mengumumkan, perundingan siap dilanjutkan kembali Ahad berikutnya. Menurut polisi, penahanan itu tak berhubungan dengan serangan bom bunuh diri tersebut.
Secara teratur, polisi Palestina memang menahan para aktivis HAMAS dan kelompok lainnya yang menentang perdamaian dengan Israel, meski membebaskannya kembali setelah beberapa jam atau beberapa hari.* (MA)
Majalah UMMAT Tahun I No. 4, 21 Agustus 1995 / 24 Rabiul Awal 1416 H
BACA JUGA:
Sandiwara Damai PBB di Bosnia
Strategi Kotor Yahudi di Jerusalem
Perang Saudara di Somalia
[…] kembali terguncang oleh aksi Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Bus besar yang sarat penumpang hancur berkeping-keping akibat aksi bom bunuh diri seorang gadis […]
[…] dalam urusan bahasa Arab. Tapi Suha juga berharap, pendidikan di wilayah pemerintahan sendiri Palestina akan ditambah pada saat anaknya mencapai usia […]
[…] Malek Dahamshe adalah pengacara asal Nazareth yang telah membela beberapa pemimpin Hamas. Di antara yang pernah dibelanya adalah Syeikh Ahmed Yassin, pendiri dan tokoh spiritual gerakan […]